Makassar – Suasana di Rutan Kelas I Makassar semakin meriah dengan diselenggarakannya lomba tilawah dan hafizh yang diikuti oleh para warga binaan.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian menyemarakkan bulan suci Ramadan, para peserta berhasil memukau dengan kelancaran dan keindahan dalam melantunkan ayat suci Al-Quran. Selasa, (2/4/2024).
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Kegiatan ini merupakan wujud dari semangat kita untuk merayakan bulan Ramadan dengan cara yang bermakna, serta memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk meningkatkan kecintaan dan keahlian dalam membaca atau mempelajari Al-Quran,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Muh. Ramadhan Afwan menekankan pentingnya menjadikan lomba ini sebagai wadah untuk mengasah bakat dan kemampuan.
“Kami berharap para peserta tidak hanya melihat lomba ini sebagai ajang kompetisi belaka, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman terhadap kitab suci Al-Quran dan meningkatkan kualitas bacaannya,” ujarnya yang akrab disapa Rama.
Fetty Fatimah, salah satu staf Bantuan Hukum dan Penyuluhan yang bertindak sebagai dewan juri menyebut bahwa lomba tilawah dan hafizh ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para peserta, tetapi juga bagi seluruh petugas pemasyarakatan Rutan Kelas I Makassar, selaku pengayom dan Pembina untuk dapat terus mendukung dan mendorong setiap langkah dalam proses pembinaan bagi warga binaan.
“Insya Allah, kami selaku Pembina atau pelaksana di lapangan berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pembinaan yang holistik bagi para warga binaan, untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik,” tuturnya.
Para peserta lomba pun terlihat begitu antusias dan semangat dalam menyampaikan ayat-ayat suci Al-Quran, mencerminkan dedikasi mereka dalam mengejar keunggulan spiritual dan peningkatan diri.
Kehadiran mereka dalam lomba ini juga dianggap sebagai salah satu bentuk pembinaan yang positif, yang tidak hanya berfokus pada aspek hukum, menjalani pidana, tetapi juga pada pembinaan spiritual. (*)
