Makassar – Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia kembali menerjunkan tim dosennya dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat, kegiatan ini merupakan salah satu komitmen dalam menjalankan kewajiban mereka dalam Tridarma perguruan tinggi, kali ini kegiatan pengabdian yang dilakukan berupa penyuluhan kesehatan di SMA Negeri 4 Makassar. Rabu, 21 sampai Sabtu 24-2-2024.
Upaya ini mencerminkan komitmen Fakultas Farmasi UMI bahwa mereka akan terus berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat terutama generasi muda yang merupakan penerus bangsa ini.
Tim dosen dari Fakultas Farmasi mengangkat masalah Penyuluhan Kesehatan bertema “Rokok, kandungan dan Bahayanya”.
Dalam kegiatan ini terdiri dari beberapa Dosen Fakultas Farmasi yang di ketuai oleh apt. Aztriana.,M.Si Menuturkan, Masa remaja merupakan masa dimana seseorang masih mencari jati dirinya dan masih labil terutama terhadap pengaruh lingkungan. Para remaja sekarang sering kali menganggap enteng dengan kesehatan mereka.
“Mereka hanya memikirkan apa yang akan membuat mereka senang, seperti rokok. Remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang besar. Padahal telah banyak penelitian sudah membuktikan bahwa merokok dapat meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian,” Tutur Astriani.
“Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat khususnya remaja. Hal ini yang melatarbelakangi kami untuk melakukan edukasi pada siswa-siswa SMAN 4 Makassar tentang bahayanya merokok bagi kesehatan,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut di awali sambutan oleh wakil kepala sekolah SMA Negeri 4 Makassar, dalam sambutannya dirinya Mengatakan, betapa bahagia dan dan senangnya mereka menyambut tim Dosen Fakultas Farmasi UMI tersebut, melihat fenomena remaja yang memang sangat membutuhkan edukasi kesehatan terutama dalam hal bahaya rokok saat ini, pihak sekolah merasa sangat terbantu dengan sosialisasi tersebut dalam mengedukasi siswa-siswa mereka tentang bahaya merokok terutama bagi generasi muda saat ini.
Laporan: Azwar Toha