Makassar – Optimis tahun 2024 lebih baik dalam melayani, Rutan Kelas I Makassar mengambil langkah inovatif dalam melakukan pembinaan kepribadian, salah satunya dengan aksi pro aktif dari petugas Rutan mengajar mengaji bagi warga binaan dengan metode Dirosa.
Kepala Rutan Kelas I Makasasr, Jayadikusumah mengapresiasi antusiasme dari petugas yang ingin mendedikasikan diri dalam melakukan pembelajaran Al-Qur’an terhadap warga binaan yang mengadopsi metode Dirosa dari Lembaga Dakwah Wahdah Islamiyah.
Menurut Jayadi, langkah ini tentu tidak hanya membawa nuansa positif di balik jeruji besi tetapi juga membuka pintu literasi agama bagi mereka yang sebelumnya buta huruf Al-Qur’an.
“Masya Allah, terima kasih kepada seluruh petugas yang terlibat, khususnya di Subsi BHP. Terus semangat mengabdi sebagai petugas pemasyarakatan, semoga menjadi ladang pahala,” ucapnya.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Angga Satrya mengatakan bahwa untuk kegiatan pembelajaran Dirosa ini rutin dilakukan setiap hari di setiap blok. Tidak sedikit, banyak dari mereka yang sudah beranjak ke level Tahsin.
“Alhamdulillah, berdasarkan survei di setiap blok metode dirosa ini membuktikan keberhasilannya, membantu banyak dari mereka yang sebelumnya tidak mengenal huruf Al-Qur’an, mengaji masih terbata-bata akhirnya sudah bisa lancar ngaji, sudah pake Al-Qur’an besar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Muhammad Romadlon Afwan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kepala Kesatuan Pengamanan yang telah mendukung kegiatan pembinaan dengan memberikan akses keamanan dan pengawasan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
“Tentu terima kasih kepada pak KP, pak Andi Erdiyangsah dan segenap jajaran Kesatuan Pengamanan atas kerjasama yang dalam membantu mengawasi jalannya program Dirosa di 9 blok hunian setiap harinya,” tuturnya. (*)